Embryonic Stem Cell
Embryonic stem cell adalah sel induk (sel punca) yang merupakan cikal
bakal atau sel mula-mula yang berkembang biak membentuk seluruh organ
tubuh makhluk hidup (pluripotent). Stem cell inilahyang terus menerus
membelah diri sehingga terbentuk janin yang kemudian lahir sebagai bayi.
Pada plasenta/ari-ari pada bayi yang baru lahir terdapat stem cell.
Sebagian pakar menggolongkan stem cell dalam placenta sebagai adult stem
cell, namun ada pakar yang menggolongkannya sebagai embryonic stem cell
karena potensinya yang bersifat pluripotent.
Kini sudah banyak
pasanganmuda yang menyimpan plasenta bayi yang baru dilahirkan di bank
plasenta di Singapore maupun di Jakarta. Walaupun biaya penyimpanan dan
penggunaannya sangat mahal, banyak pasangan muda yang memanfaatkan
fasilitas ini karena saat bayi beranjak dewasa dan terkena penyakit yang
mematikan, maka plasenta bayi tersebut dapat digunakan untuk terapi
penyembuhan, dan hingga kini tingkat keberhasilannya masih 100%
Melalui berbagai metode penelitian yang dilakukan oleh para pakar stem
cell. Kini mulai dilakukan penelitian mengenai penggunaan placenta
hewan, yaitu placenta tikus, kelinci, kuda, anjing, kucing, domba dan
lain-lain sebagai bahan stem cell therapy. Bahkan sudah ada beberapa
placenta hewan yang telah dipergunakan dan diproduksi besar-besaran
sebagai bahan stem cell therapy, diantaranya placenta kelinci, domba dan
rusa.
Tak dapat dipungkiri bahwa stem cell therapy menggunakan plasenta
hewan telah terbukti mampu mengatasi berbagai macam penyakit yang
mematikan terutama penyakit degeneratif (berhubungan dengan penurunan
fungsi organ tubuh). Namun dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, para
peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut apakah ada efek
samping yang berbahaya dalam penggunaan plasenta hewani ini.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun, BCRO (Bio-Cellular
Research Organisation) mengeluarkan pernyataan: “Stem cell therapy as a treatment for incurable and untreatable diseases now available Worldwide”
(Terapi Stem Cell untuk menangani penyakit yang tak tersembuhkan dan
tak terobati telah tersedia di seluruh dunia) Walaupun stem cell therapy
sudah mulai dirintis sejak tahun 1931 oleh seorang pakar berkebangsaan
Swiss yaitu Dr. Paul Niehans, sebagai anggota Papal Academy of Science,
namun stem cell therapy baru dikenal dan ramai dibicarakan di seluruh
dunia beberapa tahun terakhir ini karena biaya terapi yang tergolong
mahal, yaitu mulai dari Rp 300 juta sekali terapi hingga Rp 20 milliar
untuk paket terapi penyakit tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar