1. Sejarah Stem Cell
Stem
cell mulai dipelajari sejak dahulu hingga sekarang ini, dan memiliki perkembangan
yang cukup signifikan serta memberikan bukti nyata, berikut ini adalah
perkembangan stem cell dari abad ke abad.
a. Achilles
(Yunani Kuno)
Menelan jaringan baik
manusia maupun hewan demi memperoleh manfaat fisik, telah tercatat dalam sejarah.
b. Thailand
Naskah Papyrus menyebutkan
bahwa 100 tahun sebelum masehi, merekomendasikan penggunaan plasenta untuk
peremajaan.
c. Paracelsus
(Tabib abad 16)
Pernyataan beliau tentang
“jantung mengobati jantung, paru-paru mengobati paru-paru, dan limpa mengobati
limpa, segala sesuatu disembuhkan oleh kesamaannya”.
d. Dr.
Paul Niehans (Swiss – 1931)
Live Cell Therapy (Terapi Sel Hidup) pertama kali
ditemukan dalam bentuk suntikan oleh Dr. Paul Niehans, dokter dari Swiss, pada
1931. Dan Live Cell Therapy sebenarnya merupakan “Nenek Moyang” dari apa yang
dikenal sebagai Human Stem Cell Therapy (Terapi Sel Punca Manusia), yang
ditemukan pada 1960-an berdasarkan prinsip Live Cell Therapy
e. Jerman
(1950)
Lebih dari 5000 dokter telah melakukan
penyuntikan terapi sel kepada masyarakat luas di daerah Eropa.
2. Pengertian Tentang Stem Cell
Stem
Cell adalah sel induk
yang merupakan hasil dari pertemuan dari sperma dan sel telur yang memiliki
kemampuan untuk berdiferensiasi dan berduplikasi untuk membentuk setiap organ
didalam tubuh kita.
Stem
Cell sendiri terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu Adult Stem Cell
dan Embryonic Stem Cell.
(a) Adult Stem
Cell, Sel induk yang sudah dewasa, merupakan hasil
differensiasi dari Embryonic Stem Cell)
yang sudah memiliki komitmen untuk membentuk beberapa jenis sel yang segolongan
(multipotent) saja, misalnya stem cell
jantung, memiliki komitmen untuk membentuk sel oto polos jantung, sel otot
polos dan endotel.
(b) Embryonic
Stem Cell, sel induk yang belum berdiferensiasi, yang memiliki
kemampuan untuk membentuk keseluruhan organ tubuh, fungsi ini disebut juga
sebagai pluripotent yang artinya
adalah stem cell yang memiliki kemampuan menciptakan sel apa saja.
Embryonic
Stem Cell akan
berduplikasi membelah diri sendiri secara terus menerus hingga membentuk blastocyst, hingga menjadi placenta dan Janin. Menjadi satu kesatuan organ tubuh yang utuh mengacu pada Specific Genetic Instruction yang
diturunkan dari kedua orang tuanya atau dari garis keturunan yang telah melekat
pada sel itu sendiri.
3. Cara Kerja Stem Cell
Hingga sekarang ini masih dilakukan
penelitian untuk mengetahui cara kerja dari stem cell ini sendiri, namun pada
dasarnya, stem cell akan bekerja sesuai fungsinya, berduplikasi dan
berdiferensiasi membentuk sel sel yang diperlukan oleh tubuh. Sehingga sel sel
baru tersebut mampu mentranplantasi sel yang rusak sehingga menyegarkan organ
yang bersangkutan.
Jika dikembalikan lagi menurut
pengertian stem cell, hanya stem cell adalah pencipta organ tubuh beserta
sistem pendukung didalamnya, apabila terjadi kerusakan dari organ tubuh, tentu
hanya stem cell jawabannya.
4. Jenis-jenis Stem Cell
Penggolongan stem cell berdasarkan Metodenya sekarang ini ada 3
macam, yaitu Transplantasi, Injeksi, dan
Oral. Mari kita bahas satu persatu.
a. Metode Transplantasi
Pengambilan
sel atau organ yang memiliki fungsi yang sama, untuk dicangkokan sehingga
mampu menolong organ yang bermasalah, sehingga organ tersebut dapat berfungsi
kembali.
Namun
ada organ-organ yang tidak bisa dicangkok seperti Otak, atau beberapa kelenjar
endokrin, serta ada yang sulit sekali dilakukan pencangkokan serta memiliki
resiko yang sangat fatal, seperti Ginjal,
Jantung dan Hati.
Pencangkokan
organ sangat tidak praktis, karena beberapa alas an, ada kemungkinan sistem
kekebalan tubuh pasien akan menolak organ pencangkokan tersebut, dan terlebih
lagi siapa yang mau bila resiko menukar organ yang sudah tua dan tidak berfungsi dengan organ baru
jika memiliki kemungkinan gagal dan tidak berfungsi? Oleh karena itu,
pencangkokan organ sekarang terbatas pada pasien yang sudah tidak memiliki
harapan.
b. Metode Injeksi
Metode ini
hampir mirip dengan Metode Transplantasi, namun hanya mengambil sample sel
organ tubuh, untuk dimasukkan melalui peredaran darah. Dengan metode ini,
seluruh tubuh yang bermasalah berpeluang untuk dipulihkan fungsinya. Akan
tetapi stem cell tidak bisa diarahkan untuk memulihkan organ tubuh tertentu yang diharapkan pulih paling awal
atau paling cepat dibandingkan organ tubuh yang lain.
c. Metode Oral
Metode
memasukkan stem cell lewat mulut. Metode ini sama halnya dengan metode injeksi,
dimana metode oral tidak bisa mengarahkan stem cell untuk memulihkan organ
tertentu lebih awal dibandingkan pemulihan organ tubuh yang lain. Agar stem
cell dapat diserap baik, maka stem cell harus melewati lambung dan masuk ke
usus 12 jari.
Metode
ini jauh lebih murah dibandingkan dengan kedua metode sebelumnya, namun memang
benar banyak para dokter menyangsikan metode oral ini, dengan alasan yang
logis, seperti berikut :
·
Bagaimana
Stem Cell bisa hidup dalam jangka waktu yang lama saat dimasukkan kedalam
kapsul.
·
Bagaimana
Stem Cell bisa bertahan didalam lambung.
·
Bagaimana
Stem Cell bisa diserap maksimal melalui usus jika memiliki ukurang yang lebih
besar dibandingkan dinding usus itu sendiri.
Teknologi tersebut sudah ditemukan dan
diaplikasikan produk pada dari Alpha Lab yang telah beredar sekarang ini.
Perbedaan
berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi Auto
Transplant (Autoglous), Allo Tranplant (Allogenic), dan Xeno Transplant
(Xenogenic) :
a. Auto Transplant (Autoglous)
Adalah stem
cell yang bahan bakunya diambil dari tubuh pasien itu sendiri. Bisa dari sumsum
tulang belakang (Stem Cell Darah), dari lemak dibawah kulit (Stem Cell Kulit)
maupun dari tulang (Stem Cell Tulang. Setelah pengambilan Stem Cell tersebut,
masih dalam bentuk Adult Stem Cell, sehingga harus melalui tahap
“Culture/Reprogramme” untuk mengembalikan ke fungsi pluripotent. Metode ini disebut juga metode
IPS (Induced Pluripotent Stem Cell)
b. Allo Transplant (Allogenic)
Adalah stem
cell yang yang bahan bakunya diambil dari orang lain. Harus melewati berbagai
syarat baik dari sisi pendonor dan pasien itu sendiri, dimana seluruh komponen
stem cell mereka harus matching, apabila tidak, akan terjadi penolakan dari
tubuh pasien sehingga mengakibatkan komplikasi yang berujung pada kematian
pasien.
c. Xeno Transplant (Xenogenic)
Adalah stem
cell yang bahan bakunya diambil dari mamalia, lebih tepatnya placenta mamalia
yang masih hidup. Alasan yang paling mendasar digunakannya mamalia karena, mamalia
tidak memiliki antigen, sehingga stem cell mamalia sangat cocok digunakan untuk
semua orang dan tidak akan terjadi penolakan.
5. Stem Cell Mamalia
Melalui berbagai metode
penelitian yang dilakukan oleh para pakar Stem Cell. kini mulai dilakukan
penelitian mengenai penggunaan Placenta
mamalia, yaitu Placenta tikus,
kelinci, kuda, anjing, kucing, domba dan lain-lain sebagai bahan Stem
Cell Therapy. Bahkan sudah ada beberapa Placenta mamalia yang telah
dipergunakan dan diproduksi besar-besaran sebagai bahan Stem Cell Therapy,
diantaranya Placenta Kelinci, Domba
dan Rusa. Tak dapat dipungkiri bahwa
Stem
Cell Therapy menggunakan Placenta mamalia telah terbukti mampu mengatasi
berbagai macam penyakit yang mematikan terutama penyakit degeneratif (berhubungan dengan
penurunan fungsi organ tubuh). Namun dalam menerapkan prinsip kehati-hatian,
para peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut apakah ada efek
samping yang berbahaya dalam penggunaan Placenta mamalia ini. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan selama ber tahun-tahun BCRO (Bio-Cellular Research Organisation) mengeluarkan pernyataan: “Stem Cell Therapy as a Treatment for
Incurable and Untreatable Diseases Now Available Worldwide”
(Terapi Stem Cell untuk menangani Penyakit yang tak tersembuhkan dan tak
terobati telah tersedia
di seluruh dunia). Dalam penelitian terbukti bahwa Deer Placenta merupakan bahan Stem
Cell terbaik karena:
a. Rusa
merupakan mamalia satu-satunya yang tidak
memiliki empedu? (Perlu kita ketahui bahwa empedu berfungsi untuk
menetralisir racun yamg masuk kedalam tubuh). Jadi rusa tidak memiliki mekanisme buang racun. Detektor telah Tuhan ciptakan pada ekor rusa untuk mendeteksi adanya racun pada makanan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh
tubuh rusa bebas dari racun.
Inilah alasan mengapa hampir seluruh
bagian tubuh rusa terbukti sangat berkhasiat dan digunakan sebagai bahan obat/
nutrisi yaitu: Ekor, Darah, Tanduk, Otot, Kelamin, Jantung dan Placenta.
b. Rusa
juga merupakan satu-satunya mamalia
yang dapat meregenerasi organ yang hilang. Terbukti bahwa tanduk rusa yang
dipotong akan tumbuh kembali (sehari 2 cm), sementara tanduk kambing yang
terpotong tidak akan tumbuh kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar