Senin, 30 November 2015

Stem Cell Therapy


1.        Sejarah Stem Cell

Stem cell mulai dipelajari sejak dahulu hingga sekarang ini, dan memiliki perkembangan yang cukup signifikan serta memberikan bukti nyata, berikut ini adalah perkembangan stem cell dari abad ke abad.
a.    Achilles (Yunani Kuno)
Menelan jaringan baik manusia maupun hewan demi memperoleh manfaat fisik, telah tercatat dalam sejarah.

 
b.    Thailand
Naskah Papyrus menyebutkan bahwa 100 tahun sebelum masehi, merekomendasikan penggunaan plasenta untuk peremajaan.
c.    Paracelsus (Tabib abad 16)
Pernyataan beliau tentang “jantung mengobati jantung, paru-paru mengobati paru-paru, dan limpa mengobati limpa, segala sesuatu disembuhkan oleh kesamaannya”.
d.    Dr. Paul Niehans (Swiss – 1931)
Live Cell Therapy (Terapi Sel Hidup) pertama kali ditemukan dalam bentuk suntikan oleh Dr. Paul Niehans, dokter dari Swiss, pada 1931. Dan Live Cell Therapy sebenarnya merupakan “Nenek Moyang” dari apa yang dikenal sebagai Human Stem Cell Therapy (Terapi Sel Punca Manusia), yang ditemukan pada 1960-an berdasarkan prinsip Live Cell Therapy
e.    Jerman (1950)
Lebih dari 5000 dokter telah melakukan penyuntikan terapi sel kepada masyarakat luas di daerah Eropa.

2.        Pengertian Tentang Stem Cell

Stem Cell adalah sel induk yang merupakan hasil dari pertemuan dari sperma dan sel telur yang memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi dan berduplikasi untuk membentuk setiap organ didalam tubuh kita.
Stem Cell sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Adult Stem Cell dan Embryonic Stem Cell.
(a)  Adult Stem Cell, Sel induk yang sudah dewasa, merupakan hasil differensiasi dari Embryonic Stem Cell) yang sudah memiliki komitmen untuk membentuk beberapa jenis sel yang segolongan (multipotent) saja, misalnya stem cell jantung, memiliki komitmen untuk membentuk sel oto polos jantung, sel otot polos dan endotel.
(b)  Embryonic Stem Cell, sel induk yang belum berdiferensiasi, yang memiliki kemampuan untuk membentuk keseluruhan organ tubuh, fungsi ini disebut juga sebagai pluripotent yang artinya adalah stem cell yang memiliki kemampuan menciptakan sel apa saja.
Embryonic Stem Cell akan berduplikasi membelah diri sendiri secara terus menerus hingga membentuk blastocyst, hingga menjadi placenta dan Janin. Menjadi satu kesatuan organ tubuh yang utuh mengacu pada Specific Genetic Instruction yang diturunkan dari kedua orang tuanya atau dari garis keturunan yang telah melekat pada sel itu sendiri.

3.        Cara Kerja Stem Cell

Hingga sekarang ini masih dilakukan penelitian untuk mengetahui cara kerja dari stem cell ini sendiri, namun pada dasarnya, stem cell akan bekerja sesuai fungsinya, berduplikasi dan berdiferensiasi membentuk sel sel yang diperlukan oleh tubuh. Sehingga sel sel baru tersebut mampu mentranplantasi sel yang rusak sehingga menyegarkan organ yang bersangkutan.
Jika dikembalikan lagi menurut pengertian stem cell, hanya stem cell adalah pencipta organ tubuh beserta sistem pendukung didalamnya, apabila terjadi kerusakan dari organ tubuh, tentu hanya stem cell jawabannya.

4.        Jenis-jenis Stem Cell

Penggolongan stem cell  berdasarkan Metodenya sekarang ini ada 3 macam, yaitu Transplantasi, Injeksi, dan Oral. Mari kita bahas satu persatu.
a.  Metode Transplantasi
Pengambilan sel atau organ yang memiliki fungsi yang sama, untuk dicangkokan sehingga mampu menolong organ yang bermasalah, sehingga organ tersebut dapat berfungsi kembali.
Namun ada organ-organ yang tidak bisa dicangkok seperti Otak, atau beberapa kelenjar endokrin, serta ada yang sulit sekali dilakukan pencangkokan serta memiliki resiko yang sangat fatal, seperti Ginjal, Jantung dan Hati.
Pencangkokan organ sangat tidak praktis, karena beberapa alas an, ada kemungkinan sistem kekebalan tubuh pasien akan menolak organ pencangkokan tersebut, dan terlebih lagi siapa yang mau bila resiko menukar organ yang sudah  tua dan tidak berfungsi dengan organ baru jika memiliki kemungkinan gagal dan tidak berfungsi? Oleh karena itu, pencangkokan organ sekarang terbatas pada pasien yang sudah tidak memiliki harapan.
b.  Metode Injeksi
Metode ini hampir mirip dengan Metode Transplantasi, namun hanya mengambil sample sel organ tubuh, untuk dimasukkan melalui peredaran darah. Dengan metode ini, seluruh tubuh yang bermasalah berpeluang untuk dipulihkan fungsinya. Akan tetapi stem cell tidak bisa diarahkan untuk memulihkan organ tubuh  tertentu yang diharapkan pulih paling awal atau paling cepat dibandingkan organ tubuh yang lain.
c.  Metode Oral
Metode memasukkan stem cell lewat mulut. Metode ini sama halnya dengan metode injeksi, dimana metode oral tidak bisa mengarahkan stem cell untuk memulihkan organ tertentu lebih awal dibandingkan pemulihan organ tubuh yang lain. Agar stem cell dapat diserap baik, maka stem cell harus melewati lambung dan masuk ke usus 12 jari.
Metode ini jauh lebih murah dibandingkan dengan kedua metode sebelumnya, namun memang benar banyak para dokter menyangsikan metode oral ini, dengan alasan yang logis, seperti berikut :
·         Bagaimana Stem Cell bisa hidup dalam jangka waktu yang lama saat dimasukkan kedalam kapsul.
·         Bagaimana Stem Cell bisa bertahan didalam lambung.
·         Bagaimana Stem Cell bisa diserap maksimal melalui usus jika memiliki ukurang yang lebih besar dibandingkan dinding usus itu sendiri.
Teknologi tersebut sudah ditemukan dan diaplikasikan produk pada dari Alpha Lab yang telah beredar sekarang ini.
Perbedaan berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi Auto Transplant (Autoglous), Allo Tranplant (Allogenic), dan Xeno Transplant (Xenogenic) :
a.       Auto Transplant (Autoglous)
Adalah stem cell yang bahan bakunya diambil dari tubuh pasien itu sendiri. Bisa dari sumsum tulang belakang (Stem Cell Darah), dari lemak dibawah kulit (Stem Cell Kulit) maupun dari tulang (Stem Cell Tulang. Setelah pengambilan Stem Cell tersebut, masih dalam bentuk Adult Stem Cell, sehingga harus melalui tahap “Culture/Reprogramme” untuk mengembalikan ke fungsi  pluripotent. Metode ini disebut juga metode IPS (Induced Pluripotent Stem Cell)
b.       Allo Transplant (Allogenic)
Adalah stem cell yang yang bahan bakunya diambil dari orang lain. Harus melewati berbagai syarat baik dari sisi pendonor dan pasien itu sendiri, dimana seluruh komponen stem cell mereka harus matching, apabila tidak, akan terjadi penolakan dari tubuh pasien sehingga mengakibatkan komplikasi yang berujung pada kematian pasien.
c.       Xeno Transplant (Xenogenic)
Adalah stem cell yang bahan bakunya diambil dari mamalia, lebih tepatnya placenta mamalia yang masih hidup. Alasan yang paling mendasar digunakannya mamalia karena, mamalia tidak memiliki antigen, sehingga stem cell mamalia sangat cocok digunakan untuk semua orang dan tidak akan terjadi penolakan.

5.        Stem Cell Mamalia

Melalui berbagai metode penelitian yang dilakukan oleh para pakar Stem Cell. kini mulai dilakukan penelitian mengenai penggunaan Placenta mamalia, yaitu Placenta tikus, kelinci, kuda, anjing, kucing, domba dan lain-lain sebagai bahan Stem Cell Therapy. Bahkan sudah ada beberapa Placenta mamalia yang telah dipergunakan dan diproduksi besar-besaran sebagai bahan Stem Cell Therapy, diantaranya Placenta Kelinci, Domba dan Rusa. Tak dapat dipungkiri bahwa Stem Cell Therapy menggunakan Placenta mamalia telah terbukti mampu mengatasi berbagai macam penyakit yang mematikan terutama penyakit degeneratif (berhubungan dengan penurunan fungsi organ tubuh). Namun dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, para peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut apakah ada efek samping yang berbahaya dalam penggunaan Placenta mamalia ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama ber tahun-tahun BCRO (Bio-Cellular Research Organisation) mengeluarkan pernyataan: “Stem Cell Therapy as a Treatment for Incurable and Untreatable Diseases Now Available Worldwide” (Terapi Stem Cell untuk menangani Penyakit yang tak tersembuhkan dan tak terobati telah tersedia di seluruh dunia). Dalam penelitian terbukti bahwa Deer Placenta merupakan bahan Stem Cell terbaik karena:
a.       Rusa merupakan mamalia satu-satunya yang tidak memiliki empedu? (Perlu kita ketahui bahwa empedu berfungsi untuk menetralisir racun yamg masuk kedalam tubuh). Jadi rusa tidak memiliki mekanisme buang racun. Detektor telah Tuhan ciptakan pada ekor rusa untuk mendeteksi adanya racun pada makanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh tubuh rusa bebas dari racun. Inilah alasan mengapa hampir seluruh bagian tubuh rusa terbukti sangat berkhasiat dan digunakan sebagai bahan obat/ nutrisi yaitu: Ekor, Darah, Tanduk, Otot, Kelamin, Jantung dan Placenta.
b.      Rusa juga merupakan satu-satunya mamalia yang dapat meregenerasi organ yang hilang. Terbukti bahwa tanduk rusa yang dipotong akan tumbuh kembali (sehari 2 cm), sementara tanduk kambing yang terpotong tidak akan tumbuh kembali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar